Minggu, 26 November 2017

Cara Mengawetkan Tahu dan Ciri-ciri Tahu Mengandung Formalin



Tahu merupakan salah satu makanan sehat karena kandungan proteinnya yang tinggi dan mutunya setara dengan mutu protein hewani. Tahu juga mengandung zat gizi yang penting lainnya, seperti lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup tinggi. Harganya pun murah sehingga relative lebih terjangkau.

Namun, kadar air yang tinggi dalam tahu membuatnya mudah rusak karena mudah ditumbuhi mikroba. Oleh karena itu, tahu yang banyak beredar di pasaran adalah tahu yang telah ‘diperkaya’ dengan pengawet dan pewarna. Pengawet dan pewarna yang digunakan kebanyakan merupakan bahan berbahaya bagi kesehatan dan penggunaannya sudah dilarang oleh departeman kesehatan. Hanya karena tidak mau merugi dan ingin meraup keuntungan sebanyak mungkin, para pengusaha tidak peduli pada akibat dari penggunaan pengawet dan pewarna berbahaya yang sebenarnya bukan untuk makanan.
Tahu yang tidak diawetkan hanya tahan disimpan selama dua hari bila direndam dalam air sumur atau air keran yang bersih. Berikut ini adalah bebreapa cara pengawetan tahu yang biasa dilakukan:
1.       Tahu direbus selama 30 menit kemudian direndam dalam air yang telah dimasak. Daya simpannya bisa menjadi 4 hari.
2.       Tahu direbus, kemudian dibungkus plastic dan disimpan dilemari es, memiliki daya tahan hingga 8 hari.
3.       Tahu diawetkan dengan natrium benzoate 1.000 ppm selama 24 jam dapat mempertahankan kesegerannya selama 3 hari pada suhu kamar.
4.       Tahu yang direndam dalam vitamin C 0.05% selama 4 jam, dapat mempertahankan tahu selama 2 hari pada suhu kamar.
5.       Tahu direndam dalam larutan asam sitrat 0.05% selama 8 jam, akan segar selama 2 hari pada suhu kamar.

Sementara tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan hal berikut :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar