Tahu adalah kuliner
tertua yang diperkenalkan orang Tionghoa di Nusantara. Ia menjadi penyelamat
masyarakat Jawa di masa krisis asupan gizi.Orang-orang Tionghoa datang
ke Nusantara dengan membawa keterampilan kulinernya. Salah satu makanan yang
paling awal diperkenalkan adalah tahu.
Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan bahwa pada
abad ke-10 orang-orang Tionghoa telah menyajikan tahu di Nusantara, meskipun
terbatas di kalangan elite. “Jadi tahu lebih tua daripada tempe dilihat dari
masa mulai produksinya,” kata Rizal.
Menurut Suryatini N. Ganie
dalam Dapur Naga di Indonesia, tahu mempunyai sejarah panjang di
Tiongkok, tempat asalnya sejak 3.000 tahun lalu. Teknologi pembuatan tahu
secara cepat menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Tetapi, kapan tahu
mulai hadir di Nusantara tidak dapat ditentukan waktunya dengan tepat. Namun,
orang Kediri mengklaim sebagai kota pertama di Nusantara yang mengenal tahu,
yang dibawa tentara Kubilai Khan pada tahun 1292.
“Saat mengunjungi Kediri,” tulis Suryatini,
“kami mendapati tempat berlabuhnya jung-jung Mongol di kota
itu sampai hari ini masih disebut dengan Jung Biru. Armada ini mempunyai jung-jung
khusus untuk mengurus makanan tentara, termasuk satu yang khusus untuk
menyimpan kacang kedelai dan membuat tahu.”
Kata tahu sendiri, menurut Hieronymus Budi
Santoso, berasal dari bahasa Tionghoa, yakni: tao-hu atau teu-hu.
Suku kata tao/teu berarti kacang kedelai, sedangkan hu berarti
hancur menjadi bubur.
“Dengan demikian secara
harfiah, tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan
menjadi bubur,” tulis Hieronymus dalam Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe
dan Tahu Kedelai.
Pada abad ke-19, orang-orang Jawa dilanda
krisis gizi yang luar biasa akibat penerapan sistem cultuurstelsel (Tanam
Paksa). Hasil bumi dikuras untuk kepentingan kolonial sampai mereka sendiri
kesulitan untuk makan. Saat itulah tahu muncul sebagai pangan alternatif.
“Menurut sejarawan Onghokham,” ungkap Rizal,
“tahu bersama tempe, menjadi penyelamat orang-orang Jawa dari masa krisis
asupan gizi.”
Sampai sekarang, tahu menjadi makanan penting
bagi orang Indonesia. Cara penyajiannnya di tiap wilayah pun bervariasi. Meski
begitu, ia tetap menjadi pangan yang populer dan dapat dinikmati kapan saja.
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil
sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari China
seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.Tahu adalah kata serapan dari
bahasa Hokkian, tauhu (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah
berarti "kedelai yang difermentasi". Di Jepang dikenal dengan nama
tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia
Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.Tahu pertama kali muncul di
Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu
An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu
Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, yang mendirikan Dinasti Han.Liu An adalah ilmuwan
dan filosof, penguasa dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan
Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An
melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An
memadatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu
saat ini.
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kedelai. Makanan yang empuk dan
gurih rasanya itu, disukai banyak orang. Hamper setiap hari orang makan tahu,
baik sebagai lauk teman nasi, maupun sebagai cemilan. Konon, tahu ditemukan
oleh Liu An, cucu Kaisar Han Goazu, pada masa pemeritahan dinasti Han Liu An
suka memasak. Pada suatu hari ia punya banyak kedelai dirumahnya. Bosan dengan
makanan yang itu-itu saja, Liu An ingin makanan baru dari kedelai. Tetapi ia
bigung mau membuat apa. Liu An lalu mengeringkan kedelai itu. Kedelai yang
sudah kering ditumbuknya sampai halus. Setelah itu Liu An merebus bubuk kacang
irtu dnegan menambahkan sedikit garam. Tanpa sepengetahuannya, ternyata garam
mebuat rebusan bubuk kacang jadi padat. Liu An mencicipinya. Ternyata rasanya
enak. Liu An member nama makanan itu tao-hu. Tao artinya kacang kedelai. Sedangkan
hu artinya hancur menjadi bubur. Dari kata taouhu itilah akhirnya menjadi tahu.
Tahu digemari banyak orang, selain enak rasanya, tahu dianggap sebagai
makanan sehat. Dari Tiongkok akhirnya menyebar ke Jepang, korea, bahkan sampai
ke Asia Tenggara. Ada yang mengatakan bahwa tahu masuk ke Nusantara dibaa oleh
orang-orang Tionghoa sekitar abad ke-10. Awalnya tahu hanya dimasak oleh
kalangan elit saja. Pendapat lain mengatakan bahwa tahu diperkenalkan di
Nuantara pada akhir abad ke-13 oleh tentara Kubilai Khan yang mendarat di
Kediri. Pada abad ke-19, tahu bersama tempe menjadi penyelamat orang jawa yang
kelaparan sampai kurang gizi. Saat itu penjajah Belanda menerapkan system kerja
paksa, yaitu memaksa penduduk untuk bertanam tetapi hasilnya digunakan untuk
kepentingan Belanda.
Secara etimologi,
istilah Mandarin standar untuk tahu dalam sistem penulisan pinyin adalah doufu
(sebelumnya ditulis sebagai tou-fu
dalam sistem Wade-Giles, namun diucapkan DOE-fu). Dalam bahasa Kanton itu adalah tau-fu atau dau-fu
(keduanya diucapkan DAU-fu) dan di
Hokkien itu adalah tau-hu (diucapkan dau-hu).
Penyebutan kata yang paling awal diketahui pada sekitar tahun 950 AD, tepat
sebelum dinasti Sung.
Di Asia Tenggara , selain Vietnam dan
Thailand yang berbatasan langsung dengan Tiongkok , masuk juga ke Indonesia ,
Malaysia. Di Indonesia ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar