Kamis, 16 November 2017

Sejarah Tahu di Indonesia



Tahu adalah kuliner tertua yang diperkenalkan orang Tionghoa di Nusantara. Ia menjadi penyelamat masyarakat Jawa di masa krisis asupan gizi.Orang-orang Tionghoa datang ke Nusantara dengan membawa keterampilan kulinernya. Salah satu makanan yang paling awal diperkenalkan adalah tahu.
Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan bahwa pada abad ke-10 orang-orang Tionghoa telah menyajikan tahu di Nusantara, meskipun terbatas di kalangan elite. “Jadi tahu lebih tua daripada tempe dilihat dari masa mulai produksinya,” kata Rizal.

Menurut Suryatini N. Ganie dalam Dapur Naga di Indonesia, tahu mempunyai sejarah panjang di Tiongkok, tempat asalnya sejak 3.000 tahun lalu. Teknologi pembuatan tahu secara cepat menyebar ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Tetapi, kapan tahu mulai hadir di Nusantara tidak dapat ditentukan waktunya dengan tepat. Namun, orang Kediri mengklaim sebagai kota pertama di Nusantara yang mengenal tahu, yang dibawa tentara Kubilai Khan pada tahun 1292.
“Saat mengunjungi Kediri,” tulis Suryatini, “kami mendapati tempat berlabuhnya jung-jung Mongol di kota itu sampai hari ini masih disebut dengan Jung Biru. Armada ini mempunyai jung-jung khusus untuk mengurus makanan tentara, termasuk satu yang khusus untuk menyimpan kacang kedelai dan membuat tahu.”
Kata tahu sendiri, menurut Hieronymus Budi Santoso, berasal dari bahasa Tionghoa, yakni: tao-hu atau teu-hu. Suku kata tao/teu berarti kacang kedelai, sedangkan hu berarti hancur menjadi bubur.
“Dengan demikian secara harfiah, tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan menjadi bubur,” tulis Hieronymus dalam Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai.
Pada abad ke-19, orang-orang Jawa dilanda krisis gizi yang luar biasa akibat penerapan sistem cultuurstelsel (Tanam Paksa). Hasil bumi dikuras untuk kepentingan kolonial sampai mereka sendiri kesulitan untuk makan. Saat itulah tahu muncul sebagai pangan alternatif.
“Menurut sejarawan Onghokham,” ungkap Rizal, “tahu bersama tempe, menjadi penyelamat orang-orang Jawa dari masa krisis asupan gizi.”
Sampai sekarang, tahu menjadi makanan penting bagi orang Indonesia. Cara penyajiannnya di tiap wilayah pun bervariasi. Meski begitu, ia tetap menjadi pangan yang populer dan dapat dinikmati kapan saja.
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari China seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, yang mendirikan Dinasti Han.Liu An adalah ilmuwan dan filosof, penguasa dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An memadatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu saat ini.

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kedelai. Makanan yang empuk dan gurih rasanya itu, disukai banyak orang. Hamper setiap hari orang makan tahu, baik sebagai lauk teman nasi, maupun sebagai cemilan. Konon, tahu ditemukan oleh Liu An, cucu Kaisar Han Goazu, pada masa pemeritahan dinasti Han Liu An suka memasak. Pada suatu hari ia punya banyak kedelai dirumahnya. Bosan dengan makanan yang itu-itu saja, Liu An ingin makanan baru dari kedelai. Tetapi ia bigung mau membuat apa. Liu An lalu mengeringkan kedelai itu. Kedelai yang sudah kering ditumbuknya sampai halus. Setelah itu Liu An merebus bubuk kacang irtu dnegan menambahkan sedikit garam. Tanpa sepengetahuannya, ternyata garam mebuat rebusan bubuk kacang jadi padat. Liu An mencicipinya. Ternyata rasanya enak. Liu An member nama makanan itu tao-hu. Tao artinya kacang kedelai. Sedangkan hu artinya hancur menjadi bubur. Dari kata taouhu itilah akhirnya menjadi tahu.
Tahu digemari banyak orang, selain enak rasanya, tahu dianggap sebagai makanan sehat. Dari Tiongkok akhirnya menyebar ke Jepang, korea, bahkan sampai ke Asia Tenggara. Ada yang mengatakan bahwa tahu masuk ke Nusantara dibaa oleh orang-orang Tionghoa sekitar abad ke-10. Awalnya tahu hanya dimasak oleh kalangan elit saja. Pendapat lain mengatakan bahwa tahu diperkenalkan di Nuantara pada akhir abad ke-13 oleh tentara Kubilai Khan yang mendarat di Kediri. Pada abad ke-19, tahu bersama tempe menjadi penyelamat orang jawa yang kelaparan sampai kurang gizi. Saat itu penjajah Belanda menerapkan system kerja paksa, yaitu memaksa penduduk untuk bertanam tetapi hasilnya digunakan untuk kepentingan Belanda.
Secara etimologi, istilah Mandarin standar untuk tahu dalam sistem penulisan pinyin adalah doufu (sebelumnya ditulis sebagai tou-fu dalam sistem Wade-Giles, namun diucapkan DOE-fu). Dalam bahasa Kanton itu adalah tau-fu atau dau-fu (keduanya diucapkan DAU-fu) dan di Hokkien itu adalah tau-hu (diucapkan dau-hu). Penyebutan kata yang paling awal diketahui pada sekitar tahun 950 AD, tepat sebelum dinasti Sung.
Di Asia Tenggara , selain Vietnam dan Thailand yang berbatasan langsung dengan Tiongkok , masuk juga ke Indonesia , Malaysia. Di Indonesia , 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar