Rabu, 22 November 2017

Cara Pengolahan Tahu


Tahu yang berkwalitas dipengaruhi oleh cara membuat tahu. Disamping itu, kualitas tahu juga dipengaruhi oleh peralatan, sanitasi dan bahan yang digunakan saat membuat tahu. Pembuatan tahu yang asal asalan akan membuat tahu tidak enak. Peralatan yang dipakai dalam membuat tahu sebagai berikut.

1.       Timbangan dan takaran
Kedelai adalah bahan baku tahu harus selalu ditimbang sebelum diolah menjadi tahu. Sebelum dicampur dengan kedelai, air yang digunakan juga ditakar terlebih dahulu. 

2.       Bak perendaman kedelai
Sebelum digiling, kedelai direndam terlebih dahulu di dalam bak. Hal ini dilakukan agar kedelai lebih lunak sehingga mempermudah dalam penggilingan. Bak perendaman kedelai dapat dibuat dari semen. Selain itu, dapat juga digunakan bak plastik berukuran besar. Bak plastik banyak digunakan karena dapat dipindah pindahkan.

3.       Penggiling kedelai
Pada zaman dahulu, penggilingan kedelai terbuat dari batu. Alat ini digerakkan oleh tenaga manusia atau juga hewan. Semakin lembut kedelai, semakin baik pula kualitasnya. Tapi saat ini sudah banyak digunakan penggiling kedelai dari mesin. Penggunaan mesin penggiling kedelai lebih mudah karena menggunakan energi listrik. Disamping itu, hasil gilingan yang didapat lebih banyak.

4.       Bak penampung
Bak penampung dipakai guna menampung bubur kedelai hasil penggilingan. Bak ini umumnya dilengkapi dengan pengukur isi. Oleh sebab itu, semua bubur kedelai hasil penggilingan bisa diketahui isinya.

5.       Alat perebus bubur kedelai atau susu kedelai
Alat yang di pakai guna merebus bubur kedelai adalah wajan yang disatukan dengan dapur pembakaran dan disemen. Alat perebus bubur kedelai juga digunakan pada pembuatan tempe, kecap, dan tauco. Pada pembuatan tahu, perebusan kedelai tidak membutuhkan penutup karena sari kedelai gampang meluap pada saat mendidih.

6.       Bak penggumpalan protein
Bak ini biasa di pakai berdekatan dengan bak perebusan supaya kerjanya lebih cepat dan mudah. Bak ini terbuat dari semen dan ukuran volumenya sama dengan bak perebusan bubur kedelai. Bagian bawah bak penggumpalan protein bentuknya menyerupai wajan.

7.       Bak penyimpanan cairan bekas
Bak penyimpanan cairan bekas bisa dibuat dari semen atau dari plastik seperti jerigen plastik. Letak bak penyimpanan cairan bekas mesti berdekatan dengan bak penggumpalan protein.

8.       Kain saring
Kain saring bisa menggunakan kain putih yang ditenun jaring, atau belacu. Kain saring di pakai guna memisahkan cairan sari kedelai dengan ampasnya. Di setiap ujung kain dipasangi kawat gantungan, lalu dikaitkan pada ujung ujung kayu yang bersilangan. Pasangan kayu silang dan kain tersebut digantungkan menggunakan rantai besi, letaknya tepat di atas bak penggumpal tahu.

9.       Cetakan tahu
Cetakan tahu ada yang berbentuk lempengan atau nampan. Cetakan ini digunakan pada saat menuangkan bubur kedelai. Selain itu, ada juga cetakan tahu yang berbentuk petak-petak kecil. Kadang-kadang, ditemukan juga cetakan khusus satu per satu. Hasil cetakan tahu dari alat ini biasanya berbentuk cembung.
Peralatan pendukung lainnya untuk pembuatan tahu seperti berikut ini :
  • Alat kempa (alat pres), terbuat dari kayu dan digunakan untuk mengeluarkan air dari bubur tahu.
  • Alat penghalus, seperti cobek-uleg, lumping alu, atau blender.
  • Alat pemanas, seperti kompor brauder.
  • Wajan dan pengaduk kayu.
  • Tampah atau nyiru, digunakan untuk memisahkan kedelai dari kulitnya (menampi).
  • Rege/kalo, digunakan untuk meniriskan tahu.
  • Mesin pengupas kedelai.

Cara membuat Tahu
  1. Tampi atau pilah kedelai guna memilih biji yang besar, bagus dan bersih.
  2. Cuci kedelai, lalu direndam dalam air besar selama enam jam.
  3. Cuci lagi kedelai selama setengah jam.
  4. Pecah kedelai menggunakan mesin pengupas kedelai
  5. Setelah itu giling kedelai hingga halus menggunakan mesin penggiling kedelai, dan susu kedelai dialirkan ke dalam bak penampung.
  6. Rebus susu kedelai hingga mendidih di dalam alat perebus bubur kedelai atau susu kedelai.
  7. Susu kedelai kemudian dipindahkan dari alat perebus bubur kedelai ke dalam Bak penggumpalan protein guna disaring dengan kain belacu atau kain mori kasar yang sudah diletakkan pada sangkar bambu. Supaya semua sari dalam susu kedelai tersaring seluruhnya, pada kain saring diletakkan sebuah papan kayu dan seseorang naik di atasnya dan menggoyang-goyangnya. Limbah penyaringan, yang disebut ampas tahu di simpan di Bak penyimpanan cairan bekas. Kemudian diperas kembali dengan menyiram air dingin, hingga tidak mengandung sari lagi. Penyaringan dilakukan berkali-kali sampai bubur kedelai habis.
  8. Air saringan yang tertampung dalam Bak penggumpalan protein dicampur dengan asam cuka agar menggumpal. Di samping asam cuka, bisa juga menggunakan air kelapa, atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang sudah dieramkan, atau bubuk batu tahu (sulfat kapur).
  9. Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih bisa dipakai kembali. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam Cetakan tahu dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa atau press selama satu menit, sampai air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat dipotong potong sesuai ukuran yang diinginkan.
  10. Tahu siap dijual dan di masak menjadi berbagai olahan lezat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar